Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
JAKARTA, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, dirinya paling bertanggung jawab atas kekacauan pelaksanaan Ujian Nasional di sejumlah daerah.
"Yang paling bertanggung jawab saya karena itu tugas kementerian," kata Mendikbud di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (16/4/2013) seusai dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kendati demikian, Mendikbud mengatakan bahwa pelaksanaan UN merupakan tanggung jawab banyak pihak, antara lain Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Litbang dan Dirjen.
"Tetapi, saya tidak ingin melepaskan tanggung jawab itu kepada pihak mana pun. Karena ini terkait pendidikan dan ujian, menterilah yang paling bertanggung jawab," kata Mohammad Nuh.
Dia mengaku akan menjelaskan duduk perkara penyebab keterlambatan UN di sejumlah daerah. Saat ini pihaknya masih melakukan investigasi.
"Saya juga berterima kasih kepada Pak Presiden yang all out menyelesaikan masalah ini," kata Mendikbud.
Permasalahan UN tingkat SMA/sederajat mengemuka karena pelaksanaan UN di 11 provinsi ditunda gara-gara distribusi soal UN terlambat. Tak hanya itu, UN di daerah lainnya juga kacau karena sejumlah masalah, seperti paket soal kurang, tertukar, atau tidak lengkap sehingga panitia lokal harus melakukan langkah-langkah seperti menggandakan soal sendiri.
Presiden SBY telah meminta Mendikbud untuk memastikan pelaksanaan UN yang ditunda bisa berjalan lancar. Selain itu, Presiden juga meminta UN untuk jenjang pendidikan SMP dan SD tidak tertunda lagi. Mendikbud diminta untuk membuka posko dan bekerja siang malam untuk memastikan hal tersebut.(Hasanudin Aco)